Jurnalistik merupakan suatu proses tulis-menulis, penyuntingan, dan publikasi. Jurnalistik memiliki dasar aktivitas meliput, mengolah, dan menyajikan informasi yang terjadi sesungguhnya di masyarakat sebagai representasi realita yang kemudian disajikan dalam bentuk berita kepada publik.
Hampir tidak ada hari yang terlewat tanpa membaca, mendengar, dan melihat berita dari media massa; baik media cetak, elektronik, maupun media baru yaitu media sosial. Semua berita dan informasi dapat kita terima berkat jasa para wartawan (jurnalis) yang merangkum kejadian di seluruh wilayah, kemudian disampaiakan kepada masyarakat. Maka dari itu mengingat kebutuhannya yang sangat tinggi, tentu profesionalisme sumber daya jurnalis dituntut untuk menguasai kemampuan tulis-menulis dalam jurnalistik, sehingga fungsinya akan menjadi lebih efektif karena tujuan, sasaran, dan kinerjanya terinformasikan dengan baik.
Salahsatu cara yang kerap kali dilakukan pihak-pihak sekitar, yaitu pengkaderan dan peningkatan kemampuan jurnalis melalui pelatihan. Seperti halnya diklat jurnalistik yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa STEBIA Bangkalan, Minggu (15/03/2020). Acara tersebut diselenggarakan di Gedung Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Al-Anwar yang dihadiri 40 peserta terdiri dari mahasiswa, siswa, santri, dan Ustazah.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar K.H. Mukhlis dalam sambutannya mengatakan;
“Kita sekarang ini dihadapkan perkembangan zaman yang semakin pesat dan modern. Sehingga dalam dunia tulis menulis harus kita kuasai, agar kita mampu mengikuti perkembangan media yang ada. Dengan pembacaan basmalah, acara diklat ini dibuka.”
Ada tiga sesi penyampaian materi diklat tersebut. Sesi pertama teknik penulisan opini, berita, dan esai disampaiakan oleh Agus Salim, S.Ikom. (Redaktur bangkalan.kab.go.id). Sesi kedua konsep dasar hukum media disampaiakan oleh Syahril Abdillah, S.Pd., M.SI. (Wartawan). Sedangkan sesi ketiga Teknik Reporter dan sistematika pengolahan data disampaiakan oleh Mohc. Syahid (JTV) dan Herwanto (Metro TV).
Diklat Jurnalistik tersebut diselenggarakan sebagai bentuk pelatihan dasar dalam dunia tulis-menulis bagi pemula. Hal ini juga bagian dari rasa peduli terhadap pelajar atas perkembangan persuratkabaran di era 4.0, yang hampir segala sesuatu berbasis cepat, tanggap, dan online. Sehingga dengan adanya diklat bisa mengasah kemampuan membuat berita, esai, opini, dan segala konsep dasar hukum media.
Kontekstualnya kehidupan sehari-hari, sebagian tidak akan lepas dari ingatan terhadap tindakan gerak tubuh dan aktivitas jurnalistik, selebihnya merupakan aktivitas-aktivitas lainnya. Sehingga dengan dominannya kegiatan tulis-menulis, akan meningkatkan citra korporasi, seperti kegiatan siaran pers, berita, opini, esai, dan lain sebagainya. Jurnalistik telah banyak memberi kontribusi bagi perkembangan media massa dan mampu menjadi bagian penting dalam kemajuan teknologi yang bisa dibaca seluruh dunia.
By HMb
